CHIEF Investment Officer Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, menyebut Korea Selatan berhasil menjadikan budaya dan bahasa nasionalnya sebagai kekuatan lunak global melalui industri media dan hiburan, meski populasinya tidak sebesar negara-negara lain.
Menurut Pandu, kekuatan tersebut tercermin dari dominasi musik K-Pop dan film Korea di pasar internasional, yang memperkenalkan budaya Korea ke berbagai belahan dunia.
“Yang menarik sebenarnya itu soal industri media,” kata Pandu dalam Korea–Indonesia Economic Partnership Forum di Hotel St. Regis Jakarta, Selasa (18/6/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Penduduk Korea Selatan memang kecil, tetapi mereka bisa menjadikan bahasa Korea internasional lewat musik, film, dan seterusnya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Danantara Indonesia akan mendalami bagaimana ekosistem kreatif Korea dapat berkembang hingga menjangkau pasar global dengan nilai ekonomi yang signifikan.
“Kami ingin mempelajari dan berinvestasi di bidang ini, karena kami juga ingin budaya Indonesia lebih dikenal dunia,” ujar Pandu menegaskan.
Baca Juga:
Luna Maya Hamil Anak Kembar? Jawaban Maxime Justru Picu Drama Baru!
Rumah Lama Terbakar, Paris Hilton Pindah ke Istana Eksklusif di Beverly Hills
Kerja Sama Strategis Jadi Jalan Menduniakan Budaya Indonesia
Keinginan Danantara Indonesia untuk menjajaki kerja sama dengan Korea Selatan bukan hanya soal investasi, tetapi juga transfer pengetahuan dan model keberhasilan dari negeri ginseng.
Menurut Pandu, penting bagi Indonesia untuk mengadopsi pendekatan strategis agar sektor budaya dan hiburan dapat menjadi kekuatan ekonomi baru yang berdampak luas.
Indonesia memiliki kekayaan budaya, bahasa, dan narasi lokal yang melimpah, tetapi belum memiliki ekosistem produksi dan distribusi sekuat Korea Selatan.
“Kami berharap bisa membangun kerja sama konkret dengan Korea Selatan agar budaya Indonesia bisa tampil dan tumbuh di panggung global,” tutur Pandu.
Baca Juga:
Windy Idol Kembali Disorot: Fasilitas Mewah hingga Jejak Uang Suap
Ia juga menyoroti bahwa perlu ada sinergi lintas sektor, termasuk dengan pelaku industri kreatif lokal, pemerintah, dan mitra internasional, untuk mendorong ekosistem media yang kompetitif.
Korea Selatan selama ini dikenal memiliki Creative Content Agency (KOCCA) dan kebijakan Hallyu (Korean Wave) yang sangat terencana dan didukung negara, dari hulu ke hilir industri.
Korea Selatan Sambut Baik Ketertarikan Danantara pada Industri K-Culture
Kuasa Usaha Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Park Soo-Deok, mengatakan pihaknya mengapresiasi niat Danantara Indonesia untuk membangun kerja sama dalam sektor media dan hiburan.
Dalam forum yang sama, Park menilai potensi kerja sama itu sangat besar mengingat besarnya antusiasme masyarakat Indonesia terhadap produk budaya Korea seperti K-Drama dan K-Pop.
“Saya tahu banyak orang Indonesia menyukai drama Korea dan musik K-Pop,” ujar Park.
“Karena itu, saya pikir ini area yang bagus untuk kerja sama antara Indonesia dan Korea,” katanya.
Baca Juga:
Jasa Siaran Pers Persriliscom Melayani Publikasi ke Lebih dari 150 Media Online Berbagai Segmentasi
Kepergian Ibrahim Sjarief Assegaf: Penasihat Hukum Brilian dan Sosok Sang Pendamping Najwa Shihab
Ia menyebut populasi Indonesia yang besar menjadi potensi pasar dan sumber daya kreatif yang tidak boleh diabaikan.
Forum tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari penguatan kemitraan ekonomi strategis antara Korea Selatan dan Indonesia di berbagai sektor, termasuk teknologi, media, dan ekonomi digital.
Indonesia Butuh Ekosistem Kreatif Terintegrasi dan Inklusif
Pakar industri hiburan Asia, Prof. Lee Jae-Hoon dari Seoul National University, menyatakan bahwa keberhasilan industri hiburan Korea tak lepas dari perencanaan jangka panjang yang menyatukan pendidikan, teknologi, dan diplomasi budaya.
Dalam analisisnya yang dimuat oleh Korea Herald, Prof. Lee menegaskan bahwa pemerintah Korea telah sejak awal mengintegrasikan visi ekonomi dan budaya lewat investasi di bidang seni dan teknologi konten.
Menurut laporan Statista, nilai ekspor industri konten kreatif Korea Selatan telah melampaui USD 12 miliar pada 2023, dengan pertumbuhan tahunan dua digit.
Di sisi lain, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam membangun infrastruktur kreatif dan dukungan negara yang konsisten terhadap pelaku seni dan budaya.
Namun, dengan semakin banyaknya inisiatif seperti yang digagas Danantara, para analis menilai Indonesia bisa memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat diplomasi budaya.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisidn.com dan Koperasipost.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media
Persda.com dan Jazirahnews.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Heijakarta.com dan Hallopapua.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center